Seseorang pernah
berkata, bermimpi perlu keikhlasan. Akalku tidak mengerti hingga rasaku yang
bicara. Mimpi itu menyakitiku. Menggerogoti jantungku. Menguras air mataku.
Aku sungguh
ingin lari. Lari ke arah bunga matahari mengarah. Tapi aku tak berdsya. Duduk lumpuh
tanpa tumpuan.
Hidup terasa
tak adil. Dan aku menyalahkan zaman yang terus berubah. Meracuni setiap
hasratku. Mengaburkan pandanganku. Dadaku bergemuruh. Bibirku kelu membisu. Salahkan
jiwa yang tinggalkan kesan. Laku yang tinggalkan pesan.
Tak selamanya
putih menenangkan. Hitam pelarian.
Tuhan,
kumohon. Ampuni aku.
0 komentar:
Posting Komentar