Ia
melangkah. Melalui rimba penuh cerita menuju laut sarat rahasia. Ia tak mampu
lari kencang. Sejenak ia akan diam, namun tidak mau mundur. Kadang ia tergores
duri tajam. Duri yang menembus sampai ke hatinya Lukanya sembuh namun hatinya
tidak.
Ia
melangkah. Derap kakinya tak lantang. Bibirnya bungkam tak suarakan tujuan. Ia tak
sesumbar, mengumbar asa. Namun ia tahu, Tuhan mendengar hatinya. Berharap Tuhan
memeluk asanya.
Namun,
kini ia menghilang. Tersandung dan tak mampu bangkit. Ia tenggelam dalam
bimbang. Bara api di hatinya meredup, membiarkan dingin menyeruak di
relung-relung hati yang kosong. Ia takut berjalan di jalan yang berakhir
jurang. Namun ia tidak bisa memadamkan nyala api yang tersisa. Api yang
menuntunnya ke laut bebas.
Tuhan,
tolong bantu ia bangkit. Karena aku di sini merindukannya.
Pictures by wallcoo.com
0 komentar:
Posting Komentar