Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya ketahuan berbohong saat menyombongkan diri? Kalau aku secara pribadi pasti akan sangat malu. Sebaliknya, bagaimana rasanya saat memergoki orang lain membual untuk menyombongkan diri? Pastinya sangat menyenangkan, karena aku sendiri pernah mengalaminya.
Menyombongkan diri adalah hal yang sulit bagi orang kebanyakan. Menurutku, agar bisa sombong, seseorang harus benar-benar ahli dalam hal yang ia sombongkan. Namun, ada juga orang yang saking inginnya berlagak sombong sampai-sampai mengarang cerita atau berbohong. Sebenarnya tidak masalah berbohong untuk menyombongkan diri, hanya saja perlu diperhatikan, kebohongan yang dilakukan harus total atau sempurna tanpa cela. Karena, salah sedikit, alih-alih kekaguman justru rasa malu yang didapat.
Hal yang menurutku perlu diperhatikan saat berbohong untuk menyombongkan diri adalah totalitas, karena tanpa totalitas, semua kebohongan akan sia-sia. Semua informasi palsu harus dipastikan dan semua tindakan ataupun perkataan harus dirancang agar sesuai dengan informasi yang telah dipalsukan. Jangan sampai tindakan tidak sesuai dengan informasi atau justru malah bertentangan, karena hal ini akan membuat orang lain curiga. Hal yang harus dihindari adalah bertemu dan menyombongkan diri di hadapan orang-orang yang tahu dan ahli. Jangan sampai menjadi artis kampung yang mengaku artis kota di hadapan para selebriti papan atas, salah setting. Tetaplah jadi artis kampung yang dipuja.
Itulah sulitnya untuk menyombongkan diri ketika tidak ada hal yang bisa disombongkan, maka terpaksa berbohong. Kalau mau tetap menyombongkan diri, maka totallah dalam berbohong dan hindari kecurigaan.
Namun, dibalik semua itu, sebaiknya memang tidak perlu menyombongkan diri. Tampillah percaya diri tanpa kebohongan. Karena menurutku, kekaguman atau penghargaan dari orang lain tidak perlu diraih dengan cara menyombongkan diri di balik kebohongan.
0 komentar:
Posting Komentar