Minggu, 24 April 2011

Wild Life oleh Fujisaki Masato

Diposting oleh ainahafizah di 03.16
Wild Life karya Fujisaki Masato adalah salah satu komik favoritku. Sejak awal aku memang sudah tertarik dengan komik yang mengangkat tema tentang kehidupan dokter hewan ini. Pertama kali aku membaca komik bergenre humor ini adalah awal tahun 2005.
Komik yang berjudul “Wild Life” ini menceritakan seorang siswa SMU yang bingung tentang masa depannya yang suram. Siswa yang bernama Tessho Iwashiro ini sangat bodoh, namun ia memiliki bakat yang tidak tahu harus disalurkan ke mana. Ia memiliki ketajaman irama, yang berarti segala macam suara yang didengarnya bisa ia ubah menjadi tangga nada (doremifasolasido). Pertemuannya dengan seorang dokter hewan yang telah menyelamatkan anjing jalanan yang dibawanya, membuatnya memiliki sebuah cita-cita. Ia juga ingin menjadi seorang dokter hewan agar bisa menyelamatkan banyak nyawa (nyawa hewan tentunya, tapi ia juga penah menyelamatkan nyawa manusia di salah satu chapter). Anjing jalanan yang ditemukannya itu pun akhirnya menjadi sahabat karibnya.

Cerita berlanjut ke kehidupan Tessho setelah lulus SMU. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa siswa bodoh sepertinya melalui ujian dengan baik? Jawabannya adalah karena ia mencontek melalui suara. Dokter hewan yang ditemuinya beberapa waktu dan sudah dianggapnya sebagai guru itu menyarankan agar ia mendengarkan suara pensil temannya yang pintar lalu menconteknya. Konyol memang. Seteleh ia menjadi dokter hewan pun, ia seringkali dipecat oleh Rumah Sakit Hewan tempatnya bekerja karena kecerobohan dan penampilannya. Ia sengaja mewarnai rambutnya menjadi pirang dengan alasan itulah jati dirinya.
Sampai suatu saat, salah seorang teman Tessho yang bekerja sebagai polisi menyarankannya untuk bekerja di sebuah Rumah Sakit Hewanyang cocok untuknya. Tentu saja Tessho mau mencoba. Ia mendatangi alamat RS Hewan yang diberikan temannya dan sampailah ia di sebuah bangunan tua yang layak disebut bangunan berhantu. Awalnya ia sempat heran, bagaimana bisa bangunan tua itu menjadi RS Hewan yang terkenal. Beruntungnya, sebuah peristiwa yang terjadi di depan matanya mengubah persepsinya. Awalnya ia kaget karena tiba-tiba ambulan datang secara tiba-tiba, lalu seseorang yang diperkirakan sebagai direktur RS Hewan tersebut dengan gampangnya menenangkan seekor singa yang mengamuk karena sakit hanya dengan menggunakan telapak tangannya. Tessho pun akhirnya berhasil menjadi salah seorang dokter hewan di R.E.D , nama RS Hewan tersebut.
Di R.E.D, Tessho harus bekerja keras memeriksa puluhan pasien yang datang setiap harinya. Banyaknya pasien yang datang dikarenakan R.E.D tidak menetapkan harga yang tinggi untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan. Karena kebijakan direktur R.E.D, ia akhirnya dipindahkan ke divisi 2, divisi yang khusus menangani hewan liar dan langka yang biasa disebut sebagai divisi Wild Life. Awalnya ia sempat ketakutan karena divisi tersebut adalah divisi yang hanya beranggotakan dokter hewan terbaik yang dimiliki  R.E.D. Kebanyakan, para dokter hewan divisi Wild Life ini tidak berada di tempat mengingat pasien mereka adalah hewan langka dan liar yang kebanyakan bertempat tinggal di alam bebas. Kehidupan Tessho di R.E.D pun dimulai.
Tessho Iwashiro digambarkan oleh Fujisaki Masato adalah tokoh yang sederhana, polos, dan berkemauan keras. Awal kemunculannya yang berupa siswa SMU bodoh perlahan berubah menjadi seorang dokter hewan yang disegani. Walaupun ia berhenti dari R.E.D dan bekerja di RS Hewan Universitas yang kadang berorientasi pada uang, ia tetap pada prinsipnya. Ia menjadi dokter hewan karena ia ingin menolong para hewan. Prinsipnya yang keras ini sanggup meluluhkan hati orang-orang yang menentangnya. Ajaibnya, dari semua masalah yang dihadapinya, ia selalu beruntung.
Tokoh yang memengaruhi perkembangan Tessho di komik ini adalah Tsukasa Ryoto. Ryoto yang memiliki wajah tampan dan muda ini adalah ketua divisi Wild Life. Di balik fisiknya yang muda, tak seorang pun (tokoh lain dalam komik ini maupun pembaca) yang tahu berapa usia profesor jahil ini. Ia digambarkan sebagai seorang yang sangat jenius, memiliki kompetensi sebagai dokter yang mampu menangani hewan maupun manusia. Ia juga sangat kaya raya. Namun, di balik kesempurnaannya, ia sangat pemalas. Hobinya adalah membaca majalah dan membolos kerja, bahkan ia mau membayar ganti rugi apabila ia diijinkan cuti. Saking malasnya, ia seringkali melemparkan tugasnya kepada Tessho dengan alasan agar Tessho belajar mengobati hewan-hewan yang belum pernah ditanganinya (Tessho), mengingat dirinya adalah pembimbing Tessho. Anehnya, dari segala macam keusilannya, tokoh ini mampu menduduki urutan pertama pada polling sebagai tokoh yang disukai pembaca, disusul tokoh utama alias Tessho pada urutan kedua.
Tokoh hewan yang selalu menemani Tessho adalah seekor anjing yang diberi nama Inu (dalam bahasa Jepang, inu berarti anjing). Tessho memang ditakdirkan untuk tidak memiliki selera dalam memilih nama untuk peliharaannya. Ia adalah anjing lucu yang selalu menemani Tessho ke manapun sang majikan pergi, bahkan saat tugas Tessho ke Kutub Utara pun, Inu ikut. Tidak heran Inu bisa ke mana saja, karena Tessho ahli dalam menyelundupkan peliharaannya yang satu ini. Inu digambarkan secara konyol mampu membalas perkataan manusia dengan papan kayu yang bertuliskan kata hatinya dan mengangkat papan tersebut seperti orang mau demo. Inu juga sering bersikap usil terhadap Ryoto.
Banyak tokoh yang aneh bin ajaib lainnya di komik ini. Mereka adalah Hisataka Kurachi (dokter hewan muda yang awalnya iri dan benci pada Tessho namun berakhir sebagai teman baik Tessho), Seno Mika (perawat yang selalu membantu Tessho selama di R.E.D), Misataka (dokter hewan yang depresi karena kematian anaknya, namun kembali bersemangat setelah bertemu dengan Tessho), Rin Kikiki (dokter yang khusus menangani tanaman yang hampir saja membunuh Tessho karena kehilangan kendali, namun sebenarnya ia adalah orang yang ramah dan baik), Mizuki (dokter hewan rekannya jaga malam di RS Hewan Universitas), Waga (mahasiswa kedokteran hewan bergaya preman namun baik hati yang suka mengikuti Tessho menangani pasien dengan tujuan belajar), Tameda (mahasiswa kedokteran hewan yang hampir saja bunuh diri, namun mau kembali belajar), dan masih banyak tokoh lainnya.
Komik ini mengambil plot yang santai namun mampu menimbulkan rasa penasaran saat bersambung. Komik ini cocok dibaca saat waktu santai atau sekedar pengisi waktu luang. Mengingat genre komik ini adalah humor, bukan berarti komik ini hanya berisi kejadian-kejadian konyol tak bermakna. Di dalamnya tetap terdapat unsur informasi walaupun hanya sedikit tentang hewan. Wild Life ini juga sudah dibuat dalam versi serialnya. Sayangnya, aku belum sempat menonton serialnya ini.
Jika sedang mencari bacaan ringan dalam bentuk komik, coba saja baca atau tonton Wild Life ini, hehehe... 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aina's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea