Jumat, 01 Juli 2011

Pembenaran, Penolakan, dan Pembelaan

Diposting oleh ainahafizah di 17.37
Manusia adalah makhluk yang unik dan kompleks. Di tengah era demokrasi ini, banyak manusia yang mengatakan dirinya menerima kritik untuk menunjukkan dirinya adalah orang yang demokraris. Namun, ketika kritik datang, mereka akan marah dan melakukan pembelaan diri demi menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Jadi, jika memang tidak ingin dikritik, lalu untuk apa minta dikritik? Itulah uniknya manusia.
Jangan heran jika kita seringkali menemukan hal-hal yang salah namun dianggap benar atau hal-hal yang menyimpang namun tak dapat diluruskan. Semua itu terjadi bukan karena kekurangan pengetahuan semata, namun banyak hal yang memengaruhinya. Sesuatu akan terus menerus salah dan menyimpang ketika manusia yang melakukannya telah membenarkan suatu hal tersebut. Adanya pembenaran akan menimbulkan penolakan. Penolakan terhadap kritik maupun pembaharuan. Saat datangnya penolakan tidak dapat dicegah, maka akan timbul pembelaan. Pembelaan terhadap suatu kesalahan yang mendarah daging. Suatu kesalahan tak akan dapat dikoreksi apabila siklus ini berlangsung terus menerus.

Pembenaran dapat terjadi karena alasan kurang pengetahuan atau merupakan kebiasaan yang mendarah daging. Jika sudah terjadi pembenaran, maka akan sangat sulit untuk diluruskan. Jika sesuatu yang salah atau menyimpang sudah dianggap benar, lalu apa lagi yang bisa disebut sebagai kebenaran?
Kadang, ada intervensi dari luar berupa kritik atau saran. Namun, ketika sesuatu yang salah atau menyimpang telah dibenarkan, maka akan terjadi penolakan terhadap kritik dan saran. Kritik akan dianggap sebuah ancaman yang harus segera disingkirkan, tak peduli kritik tersebut bertujuan ke arah yang lebih baik.
Pertahanan terakhir setelah upaya intervensi menghampiri adalah pembelaan. Ketika intervensi sanggup menembus dinding pembenaran dan penolakan, maka satu-satunya pertahanan terakhir adalah pembelaan. Segala macam alasan dan pendapat akan dijadikan tameng. Kadang, manusia tahu bahwa yang mereka lakukan adalah salah atau menyimpang, namun ada perasaan tidak ingin kalah dan dianggap salah di sudut hati mereka sehingga mereka tetap memertahankan kesalahan yang telah mendarah daging.
Mau bagaimana pun juga, setiap manusia berbeda. Ada mereka yang terbuka dan mau belajar, namun ada juga mereka yang keras kepala dan tidak mau menerima kebenaran serta perubahan. Mereka yang cerdas akan mau untuk belajar dan mengakui kesalahan, sedangkan mereka yang kurang cerdas akan menolak segala kritik dan hanya menerima segala pujian (walaupun itu adalah pujian palsu). Sekali lagi, semua itu karena manusia adalah makhluk yang unik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aina's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea