Smartphone Doesn't Always Has Smart User

Who doesn’t like smartphone? Alright, we love smartphone! Actually I don’t know the right definition about a smartphone, so don’t ask me. But, in my opinion, a smartphone is a tool that we can use to help our work. As a student, I need a smartphone to help me looking for and downloading college stuffs than can’t doing by general phones. But ironically, here (where I live), a smartphone just using to show that the owner has enough money to buy it.

Okay, I will tell you one of those ironic stories about smartphone. That day, I and my friends have a task to do by our teacher and we need to find the stuff quickly. Of course, we need smartphone to help us because none of us bring laptop that day. Buuuuutttt, unfortunately, they who have smartphone (majority of my friends) can’t do the task. Their reason? Their ‘smartphones’ doesn’t has that capability, their ‘smartphones’ just can do the the facebook and twitter only, even their ‘smartphone’ can’t open google. Wow! So for what those smartphone if its not for smart using?

Baca selengkapnya »

Colourful Card

Alright, today I make a colourful card, actually it’s a motivation card that I will stick on my cupboard. I make that because I need some motivations, yeah, you know, live is hard. There, I write 10 mindset (you can read my old post about it, I wrote it in Indonesian). I using linen paper that I print some words and a picture of a girl on it, then I cut it. I make those colourful because I like it. The basic of this card is also a linen paper. I cut it like a wave on the border because I’m not in the mood to cut in a line. Yeah, sometimes my brain doesn’t like a line. Hehe… J

Then I cover up the basic paper with some ribbons, and also make a wave on the border. I stick up the paper with words and a picture of a girl on the basic paper. I also make a flower with leaves from felt. So this is my colourful card! I hope I have a colourful days too! J

Cerpen : Gadis Karang

Tring!

“Selamat datang!”, ucapku spontan begitu mendengar pintu yang dibuka, menandakan kedatangan seorang pelanggan. Aku berbalik, menghadap pelanggan yang kusodori dengan senyum.

Alis pemuda yang sedang berdiri di depanku terangkat, “Ime?”

“Ya?”, aku memiringkan kepalaku. “Ikuti aku. Kau mau makan siang kan, Roland?”, aku menegakkan tubuhku, berjalan menggiring pelanggan yang merupakan kenalanku itu ke salah satu meja kosong di dalam rumah makan ini. Bisa kulihat dari ekor mataku, Roland mengangguk pelan kemudian mengikutiku.

Gadis Karang

Aku berjalan menghampiri meja Roland dengan nampan yang berisi dua porsi makanan. Perlahan, aku menyusun pesanan pemuda berkulit putih itu ke atas meja.

“Silakan dinikmati!”, ucapku ramah.

Roland mendongak, mengalihkan perhatian dari tablet putih di tangannya ke arahku. “Duduklah.”

Aku mengerutkan keningku sambil memeluk nampan besar yang kubawa di dadaku. “Maaf, aku sedang bekerja”. Aku berbalik, hendak melanjutkan pekerjaannku.

“Apa bosmu tidak memberikan waktu istirahat?”, Roland bertanya. Matanya tertuju pada segelas es kopi pesanannya sementara jemari putihnya memainkan sedotan.

Aku mendengus.

“Lalu?”, aku menghempaskan tubuhku ke kursi di depan Roland. Nampan besar yang kubawa kuletakkan di sudut meja. “Kau ingin aku jadi teman mengobrolmu selama ini kau menunggu orang?”, tanyaku menyelidik.

Roland tertawa pelan. “Aku tidak sedang menunggu orang.”

Baca selengkapnya »

Matryoshka Doll

What a nice day! I’m very happy, now, there are 15.238 people see or read my blog and 86 viewers are from Russia. Actually, there are many viewers from other countries. But, today I’ll make something cute from Russia. That is Matryoshka Doll!

Okay, I know, Matryoshka doll made of wood, but I can’t do that, so I make Matryoshka doll from felt. Its rather difficult to me to make this one, because I need many craft stuff. But I enjoy it! Its cute.

Okay, may be I will make another craft from another countries J

Please, don’t forget to follow my blog if you like my craft/handmade creation. Спасибо! J

Cerpen : Tiket Pulang

Gadis berambut cokelat tua itu menoleh saat sebuah tepukan pelan mendarat di bahu kanannya. Matanya cokelatnya menatap heran pada pemilih tangan, seorang pemuda berkulit putih. Pemuda itu tersenyum.

“Maaf, apa kau tahu kereta mana yang harus kunaiki?”, pemuda itu menyodorkan sebuah tiket kereta.

Gadis itu membaca tulisan di tiket si pemuda. Mata cokelatnya menatap mata hitam si pemuda, kemudian ia berbalik, tangan kanannya menunjuk ke arah sebuah kereta listrik.

“Ketera itu?”, tanya si pemuda meyakinkan.

Gadis berambut pendek itu mengangguk.

“Terima kasih!”, senyum merekah di bibir si pemuda. “Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa!, ia berlari kecil menuju pintu kereta yang perlahan menutup.

Mata gadis itu menatap punggung si pemuda yang perlahan hilang ditelan badan kereta. Ia mendengus pelan.

Tiket Pulang

Kepala pemuda bernama Taro itu mendongak, menyadari siluet yang mendudukkan dirinya di kursi di sampingnya.

“Ah, kau gadis yang tadi!”, seru Taro, membuat gadis berambut cokelat tua itu menoleh ke arahnya. “Maaf, aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Kagurashi, Taro Kagurashi”, Taro mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Gadis itu menatap uluran tangan Taro. Kemudian ia mengalihkan pandangannya.

“Maaf”, sebuah suara menginterupsi.

Baca selengkapnya »

Belenggu

Kadang bibir bungkam simpan rahasia. Ia diam bukan karena hendaknya. Membuatku bertanya, belenggu mana yang sanggup memasung rahasia. Belenggu tak berwujud terkuat. Pikiran atau hati.

Kadang hasrat membuncah di dada. Memaksa jiwa memenuhi dahaga. Namun kadang ia diam, kehausan. Membiarkan jiwa lain mereguk kejernihan.

Kadang logika ributkan banyak perkara. Menggiring tubuh hentakkan amarah. Namun kadang ia diam, menggila dalam relung kepala. Membiarkan logika lain berpesta.

Baca selengkapnya »

Pengembara dan Sang Ratu

Wahai Pengembara

Sebagai siapakah engkau datang ke negeri ini?  Singkirkan lidah berbisamu jika kau teman. Kunci angan-anganmu akan dunia baru. Percuma kau membual karena Sang Ratu tak mendengar. Pasung hasratmu untuk mengubah mekarnya para bunga. Hentikan hasutmu karena istana ini bukan milikmu.

Wahai Pengembara

Tahukah kau tanah ini hidup dari darah Sang Ratu? Sia-sia kau membunuh Sang Ratu karena tanah ini akan lenyap bersamanya. Buang harapmu datangkan musim berbeda karena setiap musim datang dari hati Sang Ratu.

Wahai Pengembara

Pergilah jika kau adalah musuh. Pedangmu akan hancur diterjang badai yang datang bersama kemurkaan Sang Ratu. Tubuhmu akan terkoyak seiring senyum Sang Ratu. Enyahlah dan jangan pernah kembali.

Flannel : Muncher Screen

Munchen screen? Apa itu?

Suatu sore tiba-tiba adikku memintaku untuk membuatkannya sebuah gantungan kunci dengan hiasan flannel berbentuk Munchen Screen. Tentu saja aku bingung karena memang aku tidak tahu bentuk apa yang dimaksudnya. Ya sudahlah, googling sebentar, muncul gambar makhluk kotak dengan mulut besar dan gigi yang bergelombang berwarna-warni (lebih banyak muncul yang warna ungu sih sebenarnya). Okay, kalau bentuknya seperti itu sepertinya aku bisa membuatkannya untuk adikku.

Baca selengkapnya »

Cute Mini Pillow

I make this mini pillows for my lovely hamster, hehe... :)

Boneka Flanel : Cute Lion

Akhir-akhir ini aku sering merasa tertekan. Sulit bagiku untuk tetap berdiri tegar. Ups, aku lupa, ini bukan sesi prosa. Baiklah, langsung saja, kali ini aku membuat boneka flannel bentuk singa imut berwarna kuning untuk gantungan hp. Sebenarnya aku terinspirasi dari tokoh anime (Kon dari Bleach) untuk membuat kreasi flanelku kali ini. Membuatnya lumayan gampang, tapi sedikit ribet dan perlu aneka bahan. Pada dasarnya aku memang suka pada lonceng kecil, makanya boneka flanelku ini kuberikan lonceng kecil berwarna hijau tua di bawah pita flannel berwarna hijau muda di lehernya itu. Aku membuat bentuk singa karena memang aku suka dengan kucing besar itu, lagipula aku bisa menggunakan warna kuning (warna favoritku, hehehe). Boneka ini jika diukur dari ujung kepala hingga ekornya, maka panjangnya adalah 12 cm dengan lebar 5 cm. Aku menggantung boneka ini di salah satu ponselku. Mungkin lain kali aku akan membuat boneka seperti ini lagi dan mempostingnya di “Imero Room”.

Baca selengkapnya »

Wraping Book

Okay, memanfaatkan waktu liburanku yang tersisa, aku menghias buku catatanku. Melihat banyaknya buku notes di dalam lemari mengurungkan niatku untuk membeli buku catatan baru untuk perkuliahan semester depan. Tampilan notesnya biasa-biasa saja sehingga itu membuatku tertarik untuk menghiasnya. Toh, tak ada salahnya menghias notes itu sehingga jadi lebih semangat saat menulis di dalamnya. Hahaha… ^o^

Menghias notes ini bisa dibilang sangat mudah, bahannya pun sederhana. Berikut langkah-langkah yang kulakukan saat menghias notes ini :

Baca selengkapnya »