Rabu, 07 Desember 2011

Felt Cake ala Aina

Diposting oleh ainahafizah di 04.38
Coba tebak apa fungsi benda yang dibalut hiasan flannel ini? Tentu bukan tempat tissue, apalagi sarung hp. Yups, ini adalah penghalang pintu!
Beberapa waktu yang lalu aku pernah membuat hiasan penghalang pintu kombinasi dari kertas dan kain flannel. Kali ini aku membuat keseluruhan hiasan dari kain flannel. Ada cerita mengapa aku membuat dua buah penghalang pintu kembar tapi beda warna ini.

Cerita bermula saat salah satu adik ayahku, yaitu pamanku datang bersama istrinya. Iseng, keduanya bilang bahwa penghalang pintu yang kubuat itu agak aneh atau unik. Lalu ayahku memberikan penghalang pintu lain yang telah kuhias. Itu adalah penghalang pintu kedua yang kuhias. Aku membuat dasarnya dari kertas berwarna biru muda kemudian menempeli bagian atasnya dengan potongan kain flannel membentuk pola yang kekanak-kanakan. Sebenarnya ayahku menawarkan untuk memilih salah satu dari penghalang pintu yang telah kubuat dan ternyata pamanku dan istrinya memilih warna biru itu.
Beberapa waktu kemudian, pamanku dan istrinya berkunjung ke rumahku. Tanteku bilang bahwa kadang anak-anak dari tamu beliau seringkali memperhatikan dan menyentuh penghalang pintu itu, mungkin karena aneh, yang beliau letakkan untuk menghalangi pintu depan (utama) tertutup karena angin. Katanya tanteku itu menginginkan satu penghalang pintu lagi, tetapi yang berwarna merah, mungkin warna kesukaan tanteku. Sayangnya, aku tidak bisa membuatnya dengan segera, karena disibukkan urusan kuliah dan mengurus rumah sendirian.
Setelah aku memiliki waktu yang agak luang, aku menghias penghalang pintu yang diminta oleh tanteku itu. Sesuai pesanan, aku membeli warna merah dan merah hati. Cara menghias penghalang pintu dengan flannel ini cukup mudah, hanya perlu kesabaran dan ketelatenan.
Penghalang pintu pertama yang kubuat adalah yang berwarna merah hati ini. Aku suka dengan kombinasi bentuk dan warna yang telah kubuat. Biasanya aku membuat hiasan semacam ini pada malam hari, agar pada pagi harinya lem yang kugunakan sudah mulai mongering. Setelah jadi, kutunjukkan pada ayahku. Beliau bilang bahwa memang bentuknya bagus, hanya saja bahan dasarnya, yaitu kayu kurang memenuhi kriteria beliau. Beliau ingin kayu yang berat seperti kayu ulin, sedangkan yang kugunakan adalah kayu biasa yang lebih ringan dari kayu ulin. Alhasil, aku harus menghias penghalang pintu dari kayu ulin lagi agar sesuai dengan kriteria ayahku.
Aku sengaja menghias penghalang pintu yang kedua dengan bentuk yang sama dengan yang pertama, hanya berbeda beberapa warna saja. Hal ini kulakukan karena sisa kain flannel warna merah hati milikku tidak cukup untuk menghias yang baru, jadinya aku menggunakan warna merah. Kali ini aku menggunakan kayu ulin yang cukup berat. Maka jadilah penghalang pintu yang kedua.
Kedua penghalang pintu telah selesai dibuat. Ayahku malah bingung menentukan yang mana yang harus diberikan kepada paman dan tanteku itu. Untuk tampilan hiasan, ayahku memilih yang warna merah hati, namun untuk kriteria fungsi penghalang pintu sendiri, ayahku memilih yang warna merah. Alhasil, sampai sekarang ayahku masih bingung. Karena aku sendiri pusing melihat ayahku gonta-ganti mencoba penghalang pintu itu, akhirnya aku membungkus kedua penghalang pintu itu dalam kantong plastik bening dan menyarankan ayahku untuk memberikan keduanya. Untuk penghalang pintu di rumah, aku akan menghias lagi potongan-potongan kayu yang ada sehingga bisa menghasilkan hiasan pintu yang lucu. Sekarang sih aku sedang membayangkan hiasan kombinasi dari kertas warna cokelat dan kain flannel warna-warni. Semoga saja aku bisa merealisasikan rancangan hiasan penghalang pintuku itu. Hehehe… :p
Catatan : Jika kamu suka kreasi kerajinan tanganku, yuk follow blogku ini! ^o^

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aina's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea